Rabu, 13 Juli 2011

AMPUN BANG KONTOL ELO GEDEH BANGET

Berulang kali aku melintasi tempat proyek pembangunan tower listrik tersebut selalu saja aku lihat ke empat pekerja yang sekitar20-an tahun tersebut bekerja di lokasi itu, tak banyak orang lain ditempat tersebut karena agaknya pembangunan tower listrik tersebut sedang dalam proses penyelesaian saja, membersihkan puing yang tersisa karena disana disini banyak teronggok puing besi dan kabel serta beberapa onggokan kayu yang agaknya bekas penyangga tower tersebut ketika hendak ditegakkan. Pagi hari ini kembali aku melintasi tempat tersebut, tampak ke empat pekerja sedang bersimbah keringat menarik onggokan besi menuju tempat tumpukan puing, dua pekerja hanya mengenakan celana jeans lusuh bertelanjang dada dengan aliran keringat membentuk liku liku aliran keringat yang berkilauan disekujur tubuh mereka yang kekar berotot dan dua pekerja lainnya masih memakai baju namun tak kalah sexy karena baju tersebut telah basah kuyup juga menempel kekulit tubuh mereka... duh! pikiran aku langsung ngeres melihat pemandangan yang sangat menggetarkan nafsu binatangku dan tanpa terasa kontolku langsung mulai berdenyut mengeras didalam celana, buseeet. Dikantor aku menjadi kurang konsentrasi dalam menyelesaikan berkas dokumen yang menumpuk didepan mejaku sehingga aku terpaksa over-time untuk dapat menyelesaikannya hingga tuntas. Jarum jam telah menunjukkan pukul 21.00 ketika aku berkemas meninggalkan kantor, seluruh tas dan peralatan sengaja aku tinggalkan di laci meja kantor karena sepulang dari tempat sialan ini aku hanya punya satu tujuan yaitu ke lokasi proyek pembangunan tower listrik tersebut untuk menikmati tubuh kekar liat berotot ke empat pekerja muda perkasa yang menggoda nafsu syahwatku tersebut. Turun di halte dekat lokasi tersebut, gelap temaram, aku berjalan perlahan menuju tower listrik yang hampir selesai. Sejenak timbul keraguan apakah aku meneruskan rencana awal tersebut atau tidak, termangu dan tiba tiba terdengar suara yang menegurku "Ada apa mas ?" aku menoleh kearah suara yangmenegurku itu dan serrr... salah seorang pekerja proyek tersebut ternyata telah berada didekatku, dia menyandang handuk kumal dibahunya yang bidang dengan kantong plastik hitam ditangannya yang satu lagi, agaknya hendak mandi bebersih diri "Mmm... oh, mau numpang kamar mandi, boleh gak?" jawabku membuat alasan yang timbul secepat kilat dalam benakku ketika melihat dia "Oh... boleh aja, aku juga mo mandi, yok..." Aku mengikuti langkahnya menuju kamar mandi yang dimaksud, hmm... ternyata sebuah tempat hanya dibatasi oleh pagar seng, terbukatanpa atap, tak jauh dari lokasi tower tersebut. "Silakan mas" kata pekerja tersebut "Oh... ya, masuk sama-sama aja, gak papa koq" kataku, berusaha untuk tidak kehilangan kesempatan menikmati pemandangan tubuh kekar seorang pekerja muda yang telah berada tepat didepan mata. Tanpa ada rasa sungkan pekerja tersebut membuka celana setelah menggantungkan handuknya diseng pembatas kamar mandi tersebut dan melangkah masuk kedalam kamar mandi tersebut dengan kontolnya yang item gede bergelayutan kekanan kekiri mengikuti irama langkahnya membuat dadaku bergemuruh melihat pemandangan tersebut. Tanpa membuang waktu akupun menanggalkan pakaianku dan mengikuti masuk kedalam kamar mandi tersebut menuju jamban jongkok yang ada disudut, berpura pura mau buang air besar namun mata tak pernah lepas menatap sekujur tubuh pekerja tersebut yang mulai mengambil air dengan timba dari dalam sumur darurat kamar mandi itu. Guyuran air membasahi tubuhnya dalam temaram gelap malam didalam kamar mandi darurat tersebut sementara aku duduk berjongkok sambil mengepulkan asap rokok seolah masih saja buang air besar padahal kontolku tak dapat berbohong karena telah membesar dan mulai berdenyut seirama denyut nadiku yang semakin menggelora memandang tubuh telanjang kekar berotot yang tengah dibaluri sabun. Segera aku beranjak dari jamban seolah akan cebok membarsihkan hajat sementara si pekerja dengan tubuh masih bersabun bergeser memberikan tempat untuk aku. "Sini, aku bantu sabunin belakang badan lo" kataku ketika selesai cebok "Ah, ga usah..." kata pekerja tersebut "Ga papa koq, enak kalau belakang badan dibersihin orang" kataku tanpa menunggu persetujuannya langsung menjamah tubuhnya yang telanjang bulat dan mulai mengusapkan sabun di belakang tubuhnya. Umm... bukan main liatnya daging tubuh orang ini batinku sementara tanganku masih saja mengusap usapkan sabun dibelakang tubuhnya sambil sesekali memijat tubuhnya membuat pekerja itu tampak semakin rileks dan membiarkan tanganku menjalari tubuhnya. Tidak lama kemudian kedua daging pantatnya, pahanya, betisnya, sudah aku usap dengan sabun dan... tiba tiba dia berbalik sementara aku tengah berlutut menyabunin betisnya sehingga kontolnya yang ternyata sudah ngaceng tegak berdiri membentuk sudut dengan perutnya yang rata hampir saja memukul wajahku. Segera saja kontol tersebut aku genggam dengan tanganku yang masih penuh bersabun dan mulai mengocok menyabuni kontol tersebut. "Arrgghh... enak mas, sshh" desis pekerja tersebut "Umm... ntar gw buat lebih enak lagi" kataku sambil membilas kontolnya dengan air agar bersih dari sisa busa sabun dan hap... langsung aku masukkan kepala kontolnya yang gede itu kedalam mulutku yang sudah sedari tadi tidak sabar untuk mencicipi kontol pekerja ini, membuat dia menggelinjang menggeliat sembari menghunjamkan kontolnya yang gede itu agar lebih dalam lagi masuk kedalam mulut aku, dan lebih dalam lagi hingga menyentuh pangkal kerongkonganku Pintu kamar mandi berderit dibuka, sambil terdengar suara pekerja lainnya "No, ngapain aja lo, koq..." Sejenak aku terkejut dan berusaha melepaskan kontol yang tengah memenuhi rongga mulutku itu, tapi dicegah oleh yang empunya kontol dengan memegang belakang kepalaku agar kontolnya tetap terhunjam dalam dimulutku "Gak papa mas, lanjut aja... aahhh, sshh" katanya "Ooo... lagi ngentot to" kata pekerja yang baru masuk sambil tertawa kecil, sementara kontolnya sudah keluar dari celana jeans belelnya karena mau kencing. Segera saja kontolnya aku sambar dengan tanganku sementara mulutku masih tersumbat dengan kontol gede si No, dan mengarahkan kontol pekerja yang baru masuk itu kearah mukaku sambil menyorongkan kontolnya yang tak kalah gede dengan kontol yang sedang berada dimulutku. Tanpa melepas celananya dia menghunjamkan kontolnya yang tegak berdiri perkasa keluar dari risleting celana jeans belelnya menggantikan kontol si No, sementara si No membilas tubuhnya yang masih bersabun dan tak berapa lama kemudian beranjak ke belakang tubuhku sambil membasahi lobang pantatku dengan ludahnya dan sesekali memasukkan jari telunjuknya kedalam lobang pantatku. Terasa kepala kontol si No mulai menyeruak membuka cincin lobang pantatku dan blesss... dia menekan kontolnya yang keras itu dengan kekuatan penuh masuk kedalam lobang pantatku membuat aku sedikit berteriak lirih hampir tak terdengar karena dimulutku penuh dengankontol pekerja yang baru masuk tadi. Kini hanya desah dan erangan yang terdengar didalam kamar mandi darurat tersebut ketika kedua pekerja itu merojokkan batang kejantanannya dimulut dan dilobang pantatku, bagaikan orang kesurupan mereka menghajar mulut dan lobang pantatku dengan ganas, semakin lama semakin cepat rojokan kontol mereka dan semakin dalam masuk, semakin cepat semakindalam, semakin cepat dan.... aarrgghhh, hampir bersamaan kedua pekerja tersebut berkali kali melenguh mengejang mencengkeram erat tubuhku dan berkali kali memuntahkan pejuh hangatnya berkali kali memenuhi rongga mulut dan rongga ususku, menuntaskan hasrat kejantanan mereka yang entah berapa lama terkekang ketika berada dilokasi proyek tersebut. Tanpa kami sadari ternyata kedua pekerja lainnya sudah berada diambang pintu kamar mandi yang telah terbuka lebar menyaksikan permainan kami, sementara mengelus elus kontol mereka juga telah ngaceng tegang berdiri sempurna penuh berleleran precum keluar dengan gagahnya dari celana mereka yang terbuka... bahkan kontol yang satunya lengkap dengan piercing anting cincin baja putih gede menghias di frenulum kontolnya "Gantian dong..." kata salah satu dari mereka Mataku terbelalak melihat kontol kedua pekerja yang baru datang karena ternyata lebih gede, lebih berurat dan lebih perkasa dibanding kedua kontol yang baru saja menghajar lobang pantat dan rongga mulutku. Kembali lagi aku yang telanjang bulat didalam kamar mandi darurat ini dihajar dirojok dientot oleh kedua kontol gede milik pekerja yang muda gagah perkasa hingga berleleran pejuh mereka tumpah ruah mengalir dari sudut bibirku dan dari lobang pantatku yang sudah terkuak lebar. "Malam ini tidur di bedeng aja yah...kita lanjutin lagi" kata salah seorang pekerja tersebut ketika mencabut kontolnya yang sudah licin berlumuran pejuh dari lobang pantatku. Ampun bang, kontol elo-elo pade gede buanget ! aku menjerit tapi dalam hati saja karena siapa sih yang mau kehilangan kesempatan emas ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar