Rabu, 13 Juli 2011

DIPERKOSA


Tidak puas dengan keadaan kontolku yang ukurannya cuma 18 cm, saya mencoba untuk mendatangi salah seorang bapak yang iklannya saya baca dari pos kota. Dengan iming-iming dapat menambah ukuran. Sengaja saya pilih datang pada sore hari setelah selesai jam kerja. Dengan mudah tempat prakteknya saya temukan, tidak ada antrian didepan tempat prakteknya sehingga otomatis saya tidak perlu menunggu lama. Setelah masuk ke dalam rumahnya, disana saya harus memberikan data-dataku terlebih dahulu dan membayar biaya administrasi. Setelah dipersilahkan duduk dan menunggu selama 5 menit, akhirnya saya dipanggil masuk oleh si pemuda yang tadi menulis data-dataku. Memasuki ruangan prakteknya, sempat membuatku terpana melihat dekorasi ruangannya yang agak berkesan mistis. Segera saja saya duduk bersila menyampaikan keinginanku kepada si bapak yang duduk didepanku sambil mengisap rokoknya dalam-dalam. Disamping si bapak ada seorang pemuda berbadan kekar duduk mendampinginya, yang saya anggap pasti adalah asistennya. Setelah tahu keinginanku, maka saya dipersilahkan untuk terlebih dahulu mandi. Saya berjalan ditemani asistennya yang berbadan kekar menuju kekamar mandi. Memasuki kamar mandi saya berbalik ingin menutup pintu, tetapi langsung dicegah oleh si asisten. Katanya dia harus ikut memandikan saya, karena ini adalah syarat yang sudah ditentukan. Perlahan-lahan mulai kutanggalkan baju dan celanaku. Setelah bugil, saya disuruh berkumur-kumur terlebih dahulu menggunakan air yang telah diberi ramuan. Lalu si asisten mulai melolosi pakaiannya dan akhirnya bugil juga. Saya sempat kaget dan bertanya, tetapi sang asisten mengatakan kalau dia tidak mau bajunya ikut basah pada saat memandikanku. Maka mulailah sang asisten menyuruhku jongkok dan memberi shampoo pada rambutku dan mulai menyabuni tanganku, badanku, kakiku, dan sekarang kontolku. Khusus kontolku disabuni dengan gerakan seperti lagi ngocok. Rasanya risih juga kontolku dipegang sesama laki-laki. Karena tidak tahan, kontolku mulai ereksi. Apalagi saat jarinya melakukan putaran melingkar pada kontolku ditambah dengan licinnya busa sabun yang membuat geli kepala kontolku.Setelah puas, tangannya turun menuju keanusku. Sambil menyabuni lubang anusku, jari telunjuknya mulai menusuk lubang anusku maju mundur. Sehingga membuat kontolku semakin tegak. Akhirnya dia mengguyurkan air ketubuhku. Setelah selesai si asisten mengeringkan tubuhku dengan menggunakan handuk, kemudian saya diperkenankan keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk kecil yang tidak dapat menutupi kontolku yang sedang ereksi. Saya berjalan menuju ruang praktek. Di dalam ruangannya saya dipersilahkan berbaring dalam keadaan bugil dengan kaki yang mengangkang. Dan si bapak mulai memijat tubuhku dari atas dan terakhir mengenggam kontolku serta mulai mengurut seperti gerakan ngocok dan membetot-betot batang serta zakarku. Si bapak mengatakan kalau dia ingin memasukkan sesuatu kedalam lubang anusku dengan cara menggunakan bantuan dorongan kontolnya. Tentu saja saya keberatan, karena takut memikirkan rasa sakit pada lubang anusku. Saya berusaha untuk bangun dari dipan dan mencoba menolak keinginan si bapak. Tapi dengan sekali panggil, si asisten dan si pemuda segera masuk kedalam ruang praktek. Dan tanpa dikomando mereka memegang tangan serta kakiku yang dengan paksa dikangkangi sampai lubang anusku dapat terlihat dengan mudah oleh si bapak. Saya berusaha untuk meronta. Tapi sia-sia, si bapak mulai menanggalkan baju dan celananya. Sempat kelirik kalau ternyata kontol si Bapak sangatlah gede. Dengan paksa si bapak mengoleskan sesuatu kelubang anusku dan menusuk-nusukkan jarinya. Badanku mulai bergerinjal menahan rasa sakitnya. Belum sempat bicara, kontol si bapak mulai dipaksakan masuk kedalam lubang anusku. Si asisten dan si pemuda semakin kuat memegang kakiku dan ditarik terbuka. Sehingga kangkangan kakiku semakin lebar. Kontol si Bapak semakin dalam memasuki lubang anusku, yang membuatku menjerit kesakitan. Tanpa belas kasihan akhirnya si bapak berhasil memasukkan kontolnya keseluruhan. Hal ini dapat saya rasakan karena disekitar anusku mulai digelitiki oleh bulu-bulu kontol si bapak. Setelah beberapa saat, saya mulai merasakan semprotan demi semprotan hangat memenuhi lubang anusku. Si bapak mencabut kontolnya dan menuju kearah mukaku dan memasukkan dengan paksa kontolnya yang baru keluar dari lubang anusku kedalam mulutku. Serasa mau muntah saya merasakan kontolnya. Sekali lagi saya menjerit karena kaget merasakan kontol si asisten mulai menerobosi lubang anusku. Si pemuda dengan setianya mengocok dan mengulum kontolku yang kini sangat tegak berdiri. Akhirnya air mani si asisten menyemprot memenuhi lubang anusku. Dan sekarang giliran si pemuda membobol lubang anusku lagi. Sedang si asisten menggantikan posisi si pemuda untuk mengulum dan mengisap kontolku. Karena sangatlah tegang, kini air maniku tersemprot keluar juga memenuhi mulut si asisten yang langsung menelan dan menyedot habis air maniku. Si asisten kini memaksakan kontolnya untuk memasuki lubang anusku lagi. Benar-benar kacau, karena didalam lubang anusku masih terganjal kontol si pemuda. Saya hanya dapat menjerit tertahan karena mulutku masih tersumpal kontol si Bapak. Air mani si bapak akhirnya tersemprot juga memenuhi mulutku, dan kini dapat kurasakan semprotan air mani yang sangat banyak memenuhi anusku dan ususku yang tersembur dari dua kontol yang berbeda. Saat si pemuda dan si asisten mencabut kontolnya, saya merasakan sakit yang amat sangat pada anusku. Saya hanya dapat mengerang memegang anusku yang pada saat saya raba terasa sangat perih dengan lubang anus yang membesar dan agak menonjol membengkak. Kontolku terlihat agak memanjang, tetapi saya yakin karena tadi ereksinya terlalu berlebihan. Dan ketika kulihat keesokan harinya, ukuran kontolku tetap saja sama. Hanya lubang anusku yang agak berbeda ukurannya karena telah diperkosa oleh si bapak dan kaki tangannya. Untuk mengadukan perbuatan mereka, tentu saja tidakmungkin. Karena saya sendiri juga yang akan menanggung malunya.
Tidak puas dengan keadaan kontolku yang ukurannya cuma 18 cm, saya mencoba untuk mendatangi salah seorang bapak yang iklannya saya baca dari pos kota. Dengan iming-iming dapat menambah ukuran. Sengaja saya pilih datang pada sore hari setelah selesai jam kerja. Dengan mudah tempat prakteknya saya temukan, tidak ada antrian didepan tempat prakteknya sehingga otomatis saya tidak perlu menunggu lama. Setelah masuk ke dalam rumahnya, disana saya harus memberikan data-dataku terlebih dahulu dan membayar biaya administrasi. Setelah dipersilahkan duduk dan menunggu selama 5 menit, akhirnya saya dipanggil masuk oleh si pemuda yang tadi menulis data-dataku. Memasuki ruangan prakteknya, sempat membuatku terpana melihat dekorasi ruangannya yang agak berkesan mistis. Segera saja saya duduk bersila menyampaikan keinginanku kepada si bapak yang duduk didepanku sambil mengisap rokoknya dalam-dalam. Disamping si bapak ada seorang pemuda berbadan kekar duduk mendampinginya, yang saya anggap pasti adalah asistennya. Setelah tahu keinginanku, maka saya dipersilahkan untuk terlebih dahulu mandi. Saya berjalan ditemani asistennya yang berbadan kekar menuju kekamar mandi. Memasuki kamar mandi saya berbalik ingin menutup pintu, tetapi langsung dicegah oleh si asisten. Katanya dia harus ikut memandikan saya, karena ini adalah syarat yang sudah ditentukan. Perlahan-lahan mulai kutanggalkan baju dan celanaku. Setelah bugil, saya disuruh berkumur-kumur terlebih dahulu menggunakan air yang telah diberi ramuan. Lalu si asisten mulai melolosi pakaiannya dan akhirnya bugil juga. Saya sempat kaget dan bertanya, tetapi sang asisten mengatakan kalau dia tidak mau bajunya ikut basah pada saat memandikanku. Maka mulailah sang asisten menyuruhku jongkok dan memberi shampoo pada rambutku dan mulai menyabuni tanganku, badanku, kakiku, dan sekarang kontolku. Khusus kontolku disabuni dengan gerakan seperti lagi ngocok. Rasanya risih juga kontolku dipegang sesama laki-laki. Karena tidak tahan, kontolku mulai ereksi. Apalagi saat jarinya melakukan putaran melingkar pada kontolku ditambah dengan licinnya busa sabun yang membuat geli kepala kontolku.Setelah puas, tangannya turun menuju keanusku. Sambil menyabuni lubang anusku, jari telunjuknya mulai menusuk lubang anusku maju mundur. Sehingga membuat kontolku semakin tegak. Akhirnya dia mengguyurkan air ketubuhku. Setelah selesai si asisten mengeringkan tubuhku dengan menggunakan handuk, kemudian saya diperkenankan keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk kecil yang tidak dapat menutupi kontolku yang sedang ereksi. Saya berjalan menuju ruang praktek. Di dalam ruangannya saya dipersilahkan berbaring dalam keadaan bugil dengan kaki yang mengangkang. Dan si bapak mulai memijat tubuhku dari atas dan terakhir mengenggam kontolku serta mulai mengurut seperti gerakan ngocok dan membetot-betot batang serta zakarku. Si bapak mengatakan kalau dia ingin memasukkan sesuatu kedalam lubang anusku dengan cara menggunakan bantuan dorongan kontolnya. Tentu saja saya keberatan, karena takut memikirkan rasa sakit pada lubang anusku. Saya berusaha untuk bangun dari dipan dan mencoba menolak keinginan si bapak. Tapi dengan sekali panggil, si asisten dan si pemuda segera masuk kedalam ruang praktek. Dan tanpa dikomando mereka memegang tangan serta kakiku yang dengan paksa dikangkangi sampai lubang anusku dapat terlihat dengan mudah oleh si bapak. Saya berusaha untuk meronta. Tapi sia-sia, si bapak mulai menanggalkan baju dan celananya. Sempat kelirik kalau ternyata kontol si Bapak sangatlah gede. Dengan paksa si bapak mengoleskan sesuatu kelubang anusku dan menusuk-nusukkan jarinya. Badanku mulai bergerinjal menahan rasa sakitnya. Belum sempat bicara, kontol si bapak mulai dipaksakan masuk kedalam lubang anusku. Si asisten dan si pemuda semakin kuat memegang kakiku dan ditarik terbuka. Sehingga kangkangan kakiku semakin lebar. Kontol si Bapak semakin dalam memasuki lubang anusku, yang membuatku menjerit kesakitan. Tanpa belas kasihan akhirnya si bapak berhasil memasukkan kontolnya keseluruhan. Hal ini dapat saya rasakan karena disekitar anusku mulai digelitiki oleh bulu-bulu kontol si bapak. Setelah beberapa saat, saya mulai merasakan semprotan demi semprotan hangat memenuhi lubang anusku. Si bapak mencabut kontolnya dan menuju kearah mukaku dan memasukkan dengan paksa kontolnya yang baru keluar dari lubang anusku kedalam mulutku. Serasa mau muntah saya merasakan kontolnya. Sekali lagi saya menjerit karena kaget merasakan kontol si asisten mulai menerobosi lubang anusku. Si pemuda dengan setianya mengocok dan mengulum kontolku yang kini sangat tegak berdiri. Akhirnya air mani si asisten menyemprot memenuhi lubang anusku. Dan sekarang giliran si pemuda membobol lubang anusku lagi. Sedang si asisten menggantikan posisi si pemuda untuk mengulum dan mengisap kontolku. Karena sangatlah tegang, kini air maniku tersemprot keluar juga memenuhi mulut si asisten yang langsung menelan dan menyedot habis air maniku. Si asisten kini memaksakan kontolnya untuk memasuki lubang anusku lagi. Benar-benar kacau, karena didalam lubang anusku masih terganjal kontol si pemuda. Saya hanya dapat menjerit tertahan karena mulutku masih tersumpal kontol si Bapak. Air mani si bapak akhirnya tersemprot juga memenuhi mulutku, dan kini dapat kurasakan semprotan air mani yang sangat banyak memenuhi anusku dan ususku yang tersembur dari dua kontol yang berbeda. Saat si pemuda dan si asisten mencabut kontolnya, saya merasakan sakit yang amat sangat pada anusku. Saya hanya dapat mengerang memegang anusku yang pada saat saya raba terasa sangat perih dengan lubang anus yang membesar dan agak menonjol membengkak. Kontolku terlihat agak memanjang, tetapi saya yakin karena tadi ereksinya terlalu berlebihan. Dan ketika kulihat keesokan harinya, ukuran kontolku tetap saja sama. Hanya lubang anusku yang agak berbeda ukurannya karena telah diperkosa oleh si bapak dan kaki tangannya. Untuk mengadukan perbuatan mereka, tentu saja tidakmungkin. Karena saya sendiri juga yang akan menanggung malunya.

CELANA DALAM SEXY

Sejak kelas 2 SMA, aku selalu tertarik dengan celana dalam yang super sexy dan mini. Pertama kali pula aku membeli celana dalam String Bikini (yang pinggangnya hanya karet saja tetapi pantatnya masih tertutup) kelas 2 SMA. Setiap kali memakai celana dalem itu, selalu 'anu' ku menjadi tegang, bisa dipastikan dulu, tiap memakai celana dalem itu, selalu masturbasi. Menginjak masa kuliah, fantasi aku makin berkembang dengan ingin mengetahui siapa saja yang memakai celana dalam sexy semacam yang aku pakai dan bagaimana bentuk anunya. Apakah mereka (orang-orang yang pake celana dalem itu!) juga terangsang dan melakukan masturbasi setiap menggunakan celana dalem itu ? aku suka menggunakannya (celana dalem bersih dan sexy!) dan dengan senang hati akan aku perlihatkan kepada orang-orang yang mau melihat juga. Sampe sekarang, koleksi aku sudah tak terhitung banyaknya. Sekarang, aku selalu menggunakan celana dalem G-string/thong, yang bagian pantatnya tali doang, dengan bahan yang tipis atau yang nerawang sekalian, jadi kesannya (dan memang!) sexy banget. Tiap kali aku ganti pakaian seragam kerja diloker, semua rekan kerja melihat dengan takjub dan aku yakin, beberapa dari mereka juga terangsang. Akhirnya semua celana dalem aku termasuk celana renang, bisa dikatakan yang minim sekali. Kalo anu aku tegang, pasti sudah keluar dari sarangnya. Aku selalu bertanya-tanya, siapa saja orang yang membeli celana dalem model begini, karena tiap kali ada model baru, dalam waktu sebentar semua sudah habis terjual. Begitu pula celana renang. Tiap kali ada yang baru dan sexy, dalam sekejap habis terjual. Sampai suatu hari pertanyaannya terjawab. Satu hari aku pergi berenang ke salah satu kolam renang favorite aku. Kolamnya bersih dan cukup sepi pada saat-saat tertentu, sehingga kadang-kadang aku dapat melepas celana renang aku dan berenang telanjang bulat, tanpa harus diketahui orang. Aku pergi pagi hari pukul 09.00. Hari itu aku memakai celana renang aku yang termini dan tersexy, tali pinggangnya tidak lebih besar dari satu jari tangan, dan menggunakan karet elastis. Aku belum pernah melihat orang lain menggunakan celana renang yang sama. Pagi itu kolam renang sepi, hanya aku sendiri yang berenang, dan seperti kebiasaan, aku melepas celana renang dan berenang telanjang bulat. Anu ku sudah tegang dari sejak membuka celana, tapi rasanya kurang sreg kalo dilakukan didalam kolam. Baru dua lap aku berenang, ada seorang laki-laki lain yang masuk areal kolam renang. Cepat-cepat aku berhenti dan mengenakan celana renang yang aku sangkutkan pada lenganku. Aku berhenti dan memperhatikannyadari jauh. Pada saat dia membuka celana dan bajunya untuk berenang, aku melihat dengan terperanjat, karena dia menggunakan celana renang yang persis dengan celanaku hanya berbeda warna. Kemaluanku langsung tegang dan terangsang. Aku tidak berani berenang lagi dan berhenti dipinggir kolam, tidak berani untuk keluar juga. Tak lama kemudian dia mulai berenang dan melihat kearahku. Dia cukup tampan, dengan dada yang bidang dan kemaluannya cukup besar (terlihat jendolannya cukup besar!) Dia mengenakan kaca mata renang dan berenang tidak jauh dari tempat aku berdiri. Tiba-tiba, setelah berada dekat dengan aku, dia berhenti, dan memandangiku sambil tersenyum. "Kenapa, mas?" tanyaku. "Enggak, mas pake celana renang sama dengan celana renang aku!" sahutnya. "Iya, aku juga kaget waktu ngeliat kamu pake celana renang yang sama." Kataku lagi. "Mas lagi bangun, yah, tititnya keluar dari celana renang" katanya tanpa malu-malu. Aku sedikit kaget dan malu, langsung berusaha memasukan kembali tititku kedalam celana (tapi nggak berhasil!) "Nggak papa, kok, sekarang aku juga jadi bangun. Kenalin, aku Dito" katanya lagi membuka percakapan "pegang aja, kalo nggak percaya" sambil tangannya menuntun tanganku memegang bagian depan celana renangnya. Astaga! Terasa hangat dan berdenyut dan benar dugaanku, cukup besar untuk ukuran orang Indonesia. Aku sedikit kaget (dan senang!) melihat sikap dan kelakuannya yang terus terang. Aku diamkan aku ketika tangannya memegang kemaluanku. "Punyamu besar juga, lho, sama dengan punyaku" katanya dengan nada gembira. Kami kemudian berenang bersama selama setengah jam, kemudian aku naik dari kolam renangdan menuju kekamar bila. "eh, tunggu dong, saya juga sudah selesai" kata Dito. Aku sungguh tidak mengira akan terjadi peristiwa yang menyenangkan ini, dan langsung menunggunya. Kami berdua berjalan menuju kamar bilas. Saat aku hendak berbilas, Dito mengikutiku sambil berkata "Mandi bareng yuk!" dengan cepat aku menganggukkan kepala. Kubuka celana renangku, dan melangkah menuju shower. Kemaluanku mulai menegang kembali. Kemudian Dito, ikut bergabung di shower sebelahku, kemudian dia juga melepas celana renangnya sehingga kami berdua dalam keadaan telanjang bulat dan kemaluan keras menegang saling mengaceng. Dito mendekatkan dirinya dan titit kami saling bersentuhan, kemudian dia berjongkok dan mengulum kemaluanku beserta bijinya, aku mengerang keenakan. Dito tahu bagian mana yang enak dan sensitif pada tititku. Setelah sepuluh menit, aku angkat dia dari jongkoknya dan giliranku sekarang berjongkok dihadapannya dan mengenyot tititnya. Giliran dia yang mengerang kenikmatan. Kurasakan pre-cumnya yang sedikit asin. Tangan kiriku berada dipangkal kemaluannya sementara mulutku mengulum kemaluannya, tangan kananku berada dipantat dia yang bulat dan jariku bermain. "ahh..ahh............aku sudah dekat, nih!" kata Dito sambil pantatnya makin cepat maju mudnur. Makin aku hisap dengan kuat tititnya yang makin terasa hangat dan berdenyut, sementara tangan kananku mulai mengocok kemaluan sendiri. "Aaaaaaahh..........." Dito mengerang dan cairan hangat menyembur kedalam kerongkonganku. Lepas sudah air mani Dito, kutelan sari laki-laki tersebut dengan hausnya, sementara tanganku makin cepat mengocok kemaluannya dan "aaaaaaaahhhhhhhh.......!" Air maniku tumpah di lantai kamar bilas. Lepas dan nikmat sekali. "Yah, aku juga mau ngerasain punya kamu" kata Dito sedikit kecewa. "Aku janji kamu bakal ngerasain punyaku juga" jawabku. Kemudian kami berbilas dan membersihkan diri. Untung kolam renang pagi itu dalam keadaan sepi dan tidak satupun orang masuk selama itu. Selesai berbilas, kami mengeringkan diri dan siap-siap memakai pakaian. "Kok, kontol kamu masih keras dan tegang juga sih, masih mau lagi yah!" Tanya Dito melihat kemaluanku yang belum turun. "Nanti kalo udah pake celana dalem juga turun sendiri' sahutku. Kupakai celana dalam G-stringku yang berwarna kulit. "hah, celana dalemnya seksi banget" kata Dito. "Semua celana dalemku model ginian, abis enak sih dipakenya dan kelihatan sexy" kataku lagi. Tiba-tiba Dito langsung mengenyot kembali kontolku yang masih keras,"Dit, ntar ada orang masuk!" kataku sedikit kaget melihat spontanitasnya "Biarin, gue pokoknya mau ngerasain punya elu" jawabnya. Dito mengisap kontolku dengan ganas sehingga aku terangsang lagi. Dia jilat seluruh kemaluanku, kadang-kadang dijilat bersama-sama dengan celana dalemku, sehingga semua menjadi basah. Kemudian dengan cepat dan bernafsu dia menggerakkan kepalanya maju mundur dengan cepat dan isapannya makin kuat. Kupegang kepalanya dan aku bersandar ke dinding. Makin lama makin kuat "Aaaaah.......!" Akhirnya semprotan maniku tumpah ke dalam mulut Dito dan lebih banyak dari yang pertama sampai membasahi celana dalemku. Semua langsung dijilat bersih oleh Dito. Badanku terasa ringan sekali, dan Dito tersenyum puas melihatku. Aku pulang tidak memakai celana dalem lagi karena sudah basah, padahal aku hanya mengenakan celana pendek. Sore itu, kejadian yang sama terulang lagi, tetapi kali ini di rumah Dito. Adakah yang lain yang membeli celana dalem G-string/thong? Seperti apakah bila dipakai? Pasti ada yang beli, nggak hanya aku yang beli celana-celana itu !

ONE NIGHT IN IBIS

Anak muda memang penuh hasrat meski baru pertama bertemu walau tampaknya ia banyak diam seperti terbengong tapi dapat kubaca keinginannya yang besar untuk meluapkan hasratnya yang terpendam. entah apa penampilanku cukup memancing hasratnya aku hanya seorang biasa tak terlalu tampan dalam usiaku yang sudah kepala empat ini tapi mungkin saja aku menyerupai sosok idamannya. kupandangiia mulai menyedot jus mangga pesanannya bibirnya sungguh sexy aku membayangkan bagaimana bibir itu bisa memberi sensasi yang dahsyat kalau sudah di kamar nanti. ia melirik ke arahku sorot matanya seperti mengatakan betapa sudah tak sabar untuk segera menumpahkan hasratnya. aku tersenyum ia juga tersenyum melengkapi lirikannya yang nakal. waktu terus bergulir dan bahan obrolan kami makin habis apalagi yang bisa dilakukan kenapa harus menunggu lagi lalu kuajak ia kekamar saja. " ke kamar yuk..." " ayo deh bang" di lift kebetulan tak ada orang lain hanya kami berdua, kulingkarkan tanganku memeluknya dari belakang sambutannya sungguh hangat ia mendekap dua tanganku seperti ingin merasakan kehangatan itu lebih lama. kuusapkan pipiku ke wajahnya dapat kulihat di dinding kaca dalam lift ia memejamkan mata, sampai bel berbunyi kami sudah berada di lantai 5. sepanjang koridor menuju kamar ia kurangkul mungkin ada yang melihat kami dari kejauhan di lorong itu tapi masa bodohlah. Andri duduk di ranjang menyalakan TV dengan remote kudekati ia menggapai menarikku mendekat, meraba raba bokongku dan tangannya yang lain mengelus bagian depan. " mau ...?" tanyaku, ia hanya mengangguk sambil terus menatap mataku. wow aku terangsang. perlahan ia buka gesper ikat pinggangku lalu membuka retsluting memasukan tangannya dan mulai meremas remas. tak dapat kutahan aku merintih pelan saat kenikmatan itu mulai menjalar dari selangkangan keseluruh tubuhku. masih setengah ngaceng ia mengeluarkan kontolku memegang menimang nimang dalam genggamannya tak lama kemudian darah terpompa kuat oleh jantungku yang makin deg-degan dan mengeras. celanaku telah turun hampir sampai lutut sedang celana dalamku persis di tengah paha kini ia mengocok kocoknya pelan, nafasku makin dalam dan cepat. kurengkuh kepalanya dan tanganku lalu mengacak acak rambutnya. getaran getaran ini terus menggelitik sarafku dengan jutaan kenikmatan yang terus susul menyusul tanpa sadar mulutku mendesah desah. sambil meremas remas dua bolanya Andri telah memasukan kontolkuke mulutnya berusaha menyedot tiap tetes cairan di dalamnya. kutekan kepalanya lebih merapat dan kontolku masuk menyumbat kerongkongannya. aku baru sadar ia meronta lepas dan memandangku dengan pandangan sayu. kurebahkan tubuhku di sampingnya sambil mengatur nafas kuelus punggungnya, "aku mandi dulu ya, engkau mau mandi juga...?", ia hanya menengok memandangiku sebentar dan mulai melepas tangannya yang dari tadi belum lepas mencengkam batang kontolku. kulepas pakaianku, telanjang aku melangkah ke kamar mandi. selesai mandi, ia di ranjang telah melepas celana jeans nya sedang mengelus ngelus kontol di balik celana dalam lycra yang dipakainya kancing kemejanya sudah terbuka, aku melangkah mendekatinya tanpa sehelai kain menutup tubuhku ia tersenyum dan bangkit berdiri, "aku mandi juga ya bang..." "ya baiknya engkau mandi juga" sementara ia mandi aku beres beres. telanjang ia keluar dari kamar mandi melempar handuk ke lantai dan segera kami menyatu dalampelukan saling melumat bibir meraba bagian mana saja yang ingin diraba bgiku pantatnya yang paling asyik untuk diraba. acara di semua saluran TV tak menarik tentu saja aku lebih tertarik pada anak muda ini dan ia juga tampaknya tak sabar untuk habis habisan denganku malam ini. *** pergumulan aku dan dia menyalakan hasrat membakar birahi keindahan tubuh yang telanjang sungguh menggelitik indra. sentuhan tiapcentimeter persegi kulit dengan kulit disertai kasar halusnya rambut memberi kenikmatan luar biasa. jemari jalin menjalin remasan demi remasan memicu rintihan dan erangan surgawi. puting puting dada kami sama mengeras dan mungkin memerah karena pijitan plintiran dan sedotan maupun jilatan. tak bisa tidak kontol menegang penuh berdenyut denyut terasa hingga ke ubun ubun. sudah pasti kontolnya masuk ke mulutku dan kukocok semampuku agar ia merasakan nikmat, juga sebaliknya mulut imutnya itu kemasukan kontolku menyodok hingga ke kerongkongan sampai ia terbatuk batuk, tentu saja kami melakukan sodomi malam itu tiga kali. malam terus berlaju dan waktu menyudahi permainan kami ....habis ...terkulai ...aku merasa nyeri di ulu hati. kulihat ia terisak ada air mata meleleh dari sudut matanya. keringatkami segera mengering oleh dinginnya AC. di antara isaknya kutarik pelan pelan kontolku yang telah lemas
"engkau menangis ?"
ia membuang muka memunggungiku
"sakit ?" ia diam saja "menyesal ?" ia menggeleng "besok lagi ya..." ia mengangguk "sini kupeluk..." tak lama ia sudah meringkuk dalam pelukku. kontol kami sama sama terkulai menyusut. dalam pelukku di dadaku kuelus pelan rambutnya tanpa kata kata lagi sesekali kumainkan dengan jari bibirnya, kumasukkan telunjuk ke mulutnya dan segera ia menyedotnya pelan, asyik juga. tangannya tak dapat lepas menggenggam kontolku yang lemas kelelahan, terus.... jariku mengaduk aduk isi mulutnya ke sela sela gigi, lidah dan mencantol ujung bibirnya hingga jariku menonjol di pipinya. menelusuri wajahnya yang imut dan bertukar sensasi hingga kantuk melingkupi kami berdua jatuh tertidur.

AMPUN BANG KONTOL ELO GEDEH BANGET

Berulang kali aku melintasi tempat proyek pembangunan tower listrik tersebut selalu saja aku lihat ke empat pekerja yang sekitar20-an tahun tersebut bekerja di lokasi itu, tak banyak orang lain ditempat tersebut karena agaknya pembangunan tower listrik tersebut sedang dalam proses penyelesaian saja, membersihkan puing yang tersisa karena disana disini banyak teronggok puing besi dan kabel serta beberapa onggokan kayu yang agaknya bekas penyangga tower tersebut ketika hendak ditegakkan. Pagi hari ini kembali aku melintasi tempat tersebut, tampak ke empat pekerja sedang bersimbah keringat menarik onggokan besi menuju tempat tumpukan puing, dua pekerja hanya mengenakan celana jeans lusuh bertelanjang dada dengan aliran keringat membentuk liku liku aliran keringat yang berkilauan disekujur tubuh mereka yang kekar berotot dan dua pekerja lainnya masih memakai baju namun tak kalah sexy karena baju tersebut telah basah kuyup juga menempel kekulit tubuh mereka... duh! pikiran aku langsung ngeres melihat pemandangan yang sangat menggetarkan nafsu binatangku dan tanpa terasa kontolku langsung mulai berdenyut mengeras didalam celana, buseeet. Dikantor aku menjadi kurang konsentrasi dalam menyelesaikan berkas dokumen yang menumpuk didepan mejaku sehingga aku terpaksa over-time untuk dapat menyelesaikannya hingga tuntas. Jarum jam telah menunjukkan pukul 21.00 ketika aku berkemas meninggalkan kantor, seluruh tas dan peralatan sengaja aku tinggalkan di laci meja kantor karena sepulang dari tempat sialan ini aku hanya punya satu tujuan yaitu ke lokasi proyek pembangunan tower listrik tersebut untuk menikmati tubuh kekar liat berotot ke empat pekerja muda perkasa yang menggoda nafsu syahwatku tersebut. Turun di halte dekat lokasi tersebut, gelap temaram, aku berjalan perlahan menuju tower listrik yang hampir selesai. Sejenak timbul keraguan apakah aku meneruskan rencana awal tersebut atau tidak, termangu dan tiba tiba terdengar suara yang menegurku "Ada apa mas ?" aku menoleh kearah suara yangmenegurku itu dan serrr... salah seorang pekerja proyek tersebut ternyata telah berada didekatku, dia menyandang handuk kumal dibahunya yang bidang dengan kantong plastik hitam ditangannya yang satu lagi, agaknya hendak mandi bebersih diri "Mmm... oh, mau numpang kamar mandi, boleh gak?" jawabku membuat alasan yang timbul secepat kilat dalam benakku ketika melihat dia "Oh... boleh aja, aku juga mo mandi, yok..." Aku mengikuti langkahnya menuju kamar mandi yang dimaksud, hmm... ternyata sebuah tempat hanya dibatasi oleh pagar seng, terbukatanpa atap, tak jauh dari lokasi tower tersebut. "Silakan mas" kata pekerja tersebut "Oh... ya, masuk sama-sama aja, gak papa koq" kataku, berusaha untuk tidak kehilangan kesempatan menikmati pemandangan tubuh kekar seorang pekerja muda yang telah berada tepat didepan mata. Tanpa ada rasa sungkan pekerja tersebut membuka celana setelah menggantungkan handuknya diseng pembatas kamar mandi tersebut dan melangkah masuk kedalam kamar mandi tersebut dengan kontolnya yang item gede bergelayutan kekanan kekiri mengikuti irama langkahnya membuat dadaku bergemuruh melihat pemandangan tersebut. Tanpa membuang waktu akupun menanggalkan pakaianku dan mengikuti masuk kedalam kamar mandi tersebut menuju jamban jongkok yang ada disudut, berpura pura mau buang air besar namun mata tak pernah lepas menatap sekujur tubuh pekerja tersebut yang mulai mengambil air dengan timba dari dalam sumur darurat kamar mandi itu. Guyuran air membasahi tubuhnya dalam temaram gelap malam didalam kamar mandi darurat tersebut sementara aku duduk berjongkok sambil mengepulkan asap rokok seolah masih saja buang air besar padahal kontolku tak dapat berbohong karena telah membesar dan mulai berdenyut seirama denyut nadiku yang semakin menggelora memandang tubuh telanjang kekar berotot yang tengah dibaluri sabun. Segera aku beranjak dari jamban seolah akan cebok membarsihkan hajat sementara si pekerja dengan tubuh masih bersabun bergeser memberikan tempat untuk aku. "Sini, aku bantu sabunin belakang badan lo" kataku ketika selesai cebok "Ah, ga usah..." kata pekerja tersebut "Ga papa koq, enak kalau belakang badan dibersihin orang" kataku tanpa menunggu persetujuannya langsung menjamah tubuhnya yang telanjang bulat dan mulai mengusapkan sabun di belakang tubuhnya. Umm... bukan main liatnya daging tubuh orang ini batinku sementara tanganku masih saja mengusap usapkan sabun dibelakang tubuhnya sambil sesekali memijat tubuhnya membuat pekerja itu tampak semakin rileks dan membiarkan tanganku menjalari tubuhnya. Tidak lama kemudian kedua daging pantatnya, pahanya, betisnya, sudah aku usap dengan sabun dan... tiba tiba dia berbalik sementara aku tengah berlutut menyabunin betisnya sehingga kontolnya yang ternyata sudah ngaceng tegak berdiri membentuk sudut dengan perutnya yang rata hampir saja memukul wajahku. Segera saja kontol tersebut aku genggam dengan tanganku yang masih penuh bersabun dan mulai mengocok menyabuni kontol tersebut. "Arrgghh... enak mas, sshh" desis pekerja tersebut "Umm... ntar gw buat lebih enak lagi" kataku sambil membilas kontolnya dengan air agar bersih dari sisa busa sabun dan hap... langsung aku masukkan kepala kontolnya yang gede itu kedalam mulutku yang sudah sedari tadi tidak sabar untuk mencicipi kontol pekerja ini, membuat dia menggelinjang menggeliat sembari menghunjamkan kontolnya yang gede itu agar lebih dalam lagi masuk kedalam mulut aku, dan lebih dalam lagi hingga menyentuh pangkal kerongkonganku Pintu kamar mandi berderit dibuka, sambil terdengar suara pekerja lainnya "No, ngapain aja lo, koq..." Sejenak aku terkejut dan berusaha melepaskan kontol yang tengah memenuhi rongga mulutku itu, tapi dicegah oleh yang empunya kontol dengan memegang belakang kepalaku agar kontolnya tetap terhunjam dalam dimulutku "Gak papa mas, lanjut aja... aahhh, sshh" katanya "Ooo... lagi ngentot to" kata pekerja yang baru masuk sambil tertawa kecil, sementara kontolnya sudah keluar dari celana jeans belelnya karena mau kencing. Segera saja kontolnya aku sambar dengan tanganku sementara mulutku masih tersumbat dengan kontol gede si No, dan mengarahkan kontol pekerja yang baru masuk itu kearah mukaku sambil menyorongkan kontolnya yang tak kalah gede dengan kontol yang sedang berada dimulutku. Tanpa melepas celananya dia menghunjamkan kontolnya yang tegak berdiri perkasa keluar dari risleting celana jeans belelnya menggantikan kontol si No, sementara si No membilas tubuhnya yang masih bersabun dan tak berapa lama kemudian beranjak ke belakang tubuhku sambil membasahi lobang pantatku dengan ludahnya dan sesekali memasukkan jari telunjuknya kedalam lobang pantatku. Terasa kepala kontol si No mulai menyeruak membuka cincin lobang pantatku dan blesss... dia menekan kontolnya yang keras itu dengan kekuatan penuh masuk kedalam lobang pantatku membuat aku sedikit berteriak lirih hampir tak terdengar karena dimulutku penuh dengankontol pekerja yang baru masuk tadi. Kini hanya desah dan erangan yang terdengar didalam kamar mandi darurat tersebut ketika kedua pekerja itu merojokkan batang kejantanannya dimulut dan dilobang pantatku, bagaikan orang kesurupan mereka menghajar mulut dan lobang pantatku dengan ganas, semakin lama semakin cepat rojokan kontol mereka dan semakin dalam masuk, semakin cepat semakindalam, semakin cepat dan.... aarrgghhh, hampir bersamaan kedua pekerja tersebut berkali kali melenguh mengejang mencengkeram erat tubuhku dan berkali kali memuntahkan pejuh hangatnya berkali kali memenuhi rongga mulut dan rongga ususku, menuntaskan hasrat kejantanan mereka yang entah berapa lama terkekang ketika berada dilokasi proyek tersebut. Tanpa kami sadari ternyata kedua pekerja lainnya sudah berada diambang pintu kamar mandi yang telah terbuka lebar menyaksikan permainan kami, sementara mengelus elus kontol mereka juga telah ngaceng tegang berdiri sempurna penuh berleleran precum keluar dengan gagahnya dari celana mereka yang terbuka... bahkan kontol yang satunya lengkap dengan piercing anting cincin baja putih gede menghias di frenulum kontolnya "Gantian dong..." kata salah satu dari mereka Mataku terbelalak melihat kontol kedua pekerja yang baru datang karena ternyata lebih gede, lebih berurat dan lebih perkasa dibanding kedua kontol yang baru saja menghajar lobang pantat dan rongga mulutku. Kembali lagi aku yang telanjang bulat didalam kamar mandi darurat ini dihajar dirojok dientot oleh kedua kontol gede milik pekerja yang muda gagah perkasa hingga berleleran pejuh mereka tumpah ruah mengalir dari sudut bibirku dan dari lobang pantatku yang sudah terkuak lebar. "Malam ini tidur di bedeng aja yah...kita lanjutin lagi" kata salah seorang pekerja tersebut ketika mencabut kontolnya yang sudah licin berlumuran pejuh dari lobang pantatku. Ampun bang, kontol elo-elo pade gede buanget ! aku menjerit tapi dalam hati saja karena siapa sih yang mau kehilangan kesempatan emas ini ?